Sebagai salah satu komitmen dari Wahana Edu, selain membantu biaya pendidikan bagi siswa-siswi yang membutuhkan, juga memberikan edukasi terkait literasi keuangan bagi para guru. Mengapa literasi keuangan ini penting?
Seberapa banyak ataupun terbatas pendapatan kita, memang sebaiknya mengetahui literasi keuangan agar kita semua bisa paham cara mengelola pendapatan tersebut, kemudian membagi dalam porsi-porsinya dan menyimpan sebagian untuk mencapai tujuan tertentu. Pemahaman ini akan membantu kita dalam membuat keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial dan akhirnya dapat berkontribusi juga bagi lingkungan masyarakat.
Dalam kunjungannya di Oktober 2023, Mattheus Raharja, S.E., M.Si., WMI beserta istri, pendiri Wahana Edu, sengaja meluangkan waktunya untuk berbagi literasi keuangan ini di dua sekolah penerima beasiswa, SMP Sanjaya Girimulyo dan SMP Kanisius Wates, Yogyakarta. “Keuangan Keluarga” menjadi topik yang diangkat dalam diskusi dengan para guru di kedua sekolah tersebut.
Dalam mengatur keuangan keluarga, ada sebuah tanggung jawab yang tidak boleh dilupakan. Sederetan kewajiban harus diutamakan. Maka langkah awal adalah membagi pendapatan. Harus dibedakan kebutuhan dan keinginan. Dan porsi tabungan tidak boleh dilewatkan.
Kebutuhan ini meliputi biaya hidup, yaitu kebutuhan sehari-hari dan cicilan. Sementara keinginan biasanya berkaitan dengan gaya hidup, mulai pakaian, pernak-pernik pribadi ataupun liburan keluarga. Mattheus Raharja, atau yang biasa dipanggil Ricky menekankan bahwa porsi tabungan dan investasi juga penting, tetapi malah sering dilupakan. Orang sering tutup mata karena selalu merasa pas-pasan. Justru porsi keinginan yang seharusnya ditaruh urutan paling belakang.
Namun, apakah mungkin menabung dengan pendapatan yang pas-pasan? Ricky mengenalkan pula tentang budgeting. Para guru mulai diajak membagi pendapatan dalam beberapa bagian. Minimal 15% dari pendapatan selayaknya ditabung dan diinvestasikan.
Ricky juga membagikan tips dalam menabung dan berinvestasi. “Simpanlah pada produk yang tidak mudah diambil. Lalu, bagilah dalam beberapa produk yang tidak terlihat mata. Dan jangan menjadikan tabungan sebagai alasan untuk mengeluarkan uang.”
“Disiplin adalah kunci sukses kekayaan,” Albert Rusli M.B.A., CFP ikut menambahkan. Setiap orang pasti ingin untuk selalu tercukupi secara finansial, tetapi banyak faktor yang tidak dapat kita control. Di situlah kita harus percaya bahwa Tuhan yang akan mencukupkan dan kita juga perlu bekerja keras dalam mengontrol keinginan kita dalam mengunakan uang.
Dengan adanya edukasi literasi keuangan seperti ini, Wahana Edu berharap agar para guru atau siapapun yang ikut dalam sesi sharing ini, menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan, mulai punya perencanaan dan target untuk pencapaian masa depan yang lebih cerah.