Artikel

Bingkisan Paskah untuk Sekolah di Blitar

Dalam perkembangannya, program CSR Wahana Edu ini bekerja sama dengan Yayasan Yohannes Gabriel untuk mengumpulkan data sekolah yang perlu dibantu. Yayasan pendidikan ini mengelola seluruh sekolah di area Keuskupan Surabaya termasuk sampai Rembang dan Blora, sehingga Wahana Edu secara bertahap masuk ke daerah-daerah tersebut. Area yang sudah mulai disentuh adalah Blitar, Madiun, Ngawi dan Ponorogo.

Sebagai rangkaian dari perayaan Paskah, tim Wahana Edu bergerak ke area Blitar untuk penyerahan bingkisan sekaligus kunjungan. Ada tiga sekolah yang sudah kerja sama dan rutin diberikan bantuan SPP setiap bulannya. Bersama dengan RD. Antonius Iwan Setyabudi selaku pengelola Yayasan Yohannes Gabriel untuk area Blitar turut mendampingi kunjungan pada 5 April 2024.

Sekolah pertama yang dituju adalah SMPK Pancasila, Mojorejo. Lokasinya tepat berada di depan Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi. Hari itu adalah hari terakhir kegiatan belajar mengajar sebelum libur Lebaran dan mengingat itu adalah Jumat, jadinya jam pendek untuk kegiatan belajar mengajar. Sehingga bingkisan langsung dibagikan untuk 10 siswa penerima beasiswa sambil memberikan motivasi singkat sesuai dengan kalimat yang tercetak pada totebag Reset your Mind. Empower Yourself to Pursue Your Dream.

Romo Iwan bangga menjadi lulusan sekolah ini. Sekolah ini pula yang paling banyak menelurkan para Romo. Harapannya tentu sekolah ini mampu bertahan, meskipun dengan gempuran adanya sekolah negeri yang tidak berbayar. Terbukti untuk tahun ajaran depan, sudah ada 16 siswa baru yang sudah mendaftar. Untuk ukuran sekolah di pelosok, jumlah itu sudah terhitung banyak.

Setelah pembagian donasi, Lina, selaku kepala sekolah mendampingi tim Wahana Edu untuk berkeliling ke seluruh ruangan. Area belakang sekolah ini baru saja mendapat bantuan perbaikan pembangunan sehingga tidak lagi tampak suram. Salah satu yang menarik adalah ruang perpustakaan. Dindingnya diberi tempelan berupa gambar rak buku dan di sisi lain ada kutipan tulisan yang tercetak besar.

Ada siswa OSIS yang giliran berjaga. Dan setiap hari ada wajib baca dan pinjam buku di perpustakaan ini. Senang mendengarnya. Tinggal sedikit dirapikan dan ditata sehingga bisa lebih menarik sebagai tempat baca. Barangkali ada penulis atau donatur yang tergerak untuk menambah koleksi bacaan untuk anak SMP akan sangat bermanfaat di sini.

Sekolah kedua yang dikunjungi adalah SMPK Yohanes Gabriel Wlingi. Siswa penerima beasiswa dan bingkisan tidak banyak, hanya lima orang. Pun siswa keseluruhan juga memang tidak banyak. Albertus Febri Nugraha selaku kepala sekolah dan para guru yang turut mendampingi siang itu memang sempat mengeluhkan susahnya mendapat siswa baru.

Beberapa atap dan bangunan perlu diselamatkan. Inovasi dan renovasi sebaiknya memang harus dilakukan segera. Namun, keterbatasan dana membuat sekolah ini sulit bergerak. Semoga segera ada tangan-tangan baik yang tergerak untuk membangkitkan sekolah ini berjaya kembali.

Tidak berlama-lama, karena masih ada satu sekolah lagi yang menjadi jujugan yaitu SMPK Santo Vincentius a Paulo, Garum. Letaknya satu komplek dengan Seminari Menengah. Siang itu seluruh siswa masih lengkap berkumpul. Erna Riantin, selaku kepala sekolah memberikan sambutan sekaligus menyampaikan terima kasih atas program beasiswa ini. Tim Wahana Edu tak lelah menyampaikan lagi pesan yang tercantum pada totebag tersebut agar para siswa berani untuk mengejar mimpi. Karena pendidikan menjadi salah satu satu jalan untuk mengentas kemiskinan.

Romo Iwan menambahkan pesan bagi para siswa agar tidak menyia-nyiakan semua orang yang sudah mau peduli. “Belajar dengan sungguh-sungguh itulah balasan yang terbaik bagi mereka yang sudah mau peduli pada kita semua,” begitu tuturnya.

Usai berkegiatan dengan siswa, tim Wahana Edu dan para guru sempat ngobrol tentang kondisi sekolah. Salah satu tantangan sekolah ini adalah minimnya tenaga pengajar yang bersedia mengabdi di sini. Sebenarnya lokasinya tidak jauh dari Kota Blitar. Namun, karena dianggap kota kecil, banyak yang memilih mengadu nasib di kota besar tentunya. Semoga ke depannya banyak yang terpanggil untuk pelayanan di sini.

Untuk siapapun yang tergerak, ingin memberikan bantuan berupa buku bacaan, alat peraga sekolah atau kerja sama dalam bentuk apapun, bisa hubungi kami di contact us ya. Sekecil apapun bantuan kita, akan sangat bermakna bagi mereka yang membutuhkan.

Kegiatan ini juga telah dipublikasikan di Harian Surya, 17 April 2024

Exit mobile version